Minuman dengan pemanis buatan berisiko mengganggu denyut jantung

Minuman dengan pemanis buatan telah menjadi pilihan populer bagi banyak orang yang ingin mengurangi asupan gula dalam diet mereka. Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa minuman yang mengandung pemanis buatan dapat berisiko mengganggu denyut jantung seseorang.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation: Arrhythmia and Electrophysiology menemukan bahwa konsumsi minuman berpemanis buatan dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung yang disebut fibrilasi atrium. Fibrilasi atrium adalah kondisi dimana denyut jantung menjadi tidak teratur dan tidak terkoordinasi, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Studi ini melibatkan lebih dari 100.000 orang dewasa yang diikuti selama lebih dari 20 tahun. Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi minuman berpemanis buatan secara teratur memiliki risiko lebih tinggi mengalami fibrilasi atrium dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya.

Pemanis buatan seperti aspartam, sukralosa, dan acesulfame potassium telah lama dikenal sebagai pengganti gula yang lebih rendah kalori. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi pemanis buatan juga dapat memiliki dampak negatif bagi kesehatan jantung seseorang.

Meskipun belum ada penelitian yang menyebutkan secara pasti hubungan antara konsumsi pemanis buatan dan risiko gangguan denyut jantung, para ahli menyarankan untuk mengurangi konsumsi minuman berpemanis buatan dan memilih alternatif yang lebih sehat seperti air putih, teh tanpa gula, atau jus buah segar.

Sebagai konsumen, penting bagi kita untuk selalu memperhatikan kandungan bahan dalam produk makanan dan minuman yang kita konsumsi. Kesehatan jantung adalah salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan, dan memilih makanan dan minuman yang sehat dapat membantu kita mencegah risiko penyakit jantung yang serius. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua dalam menjaga kesehatan jantung kita.