Spesialis gizi: Makanan bersantan sebaiknya tidak dipanaskan berulang

Spesialis gizi: Makanan bersantan sebaiknya tidak dipanaskan berulang

Makanan bersantan merupakan salah satu hidangan yang populer di Indonesia. Rasanya yang kaya dan gurih membuat banyak orang menyukainya. Namun, tahukah Anda bahwa makanan bersantan sebaiknya tidak dipanaskan berulang kali?

Menurut spesialis gizi, makanan bersantan mengandung lemak jenuh yang dapat berubah menjadi asam lemak trans saat dipanaskan berulang kali. Asam lemak trans ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya hindari memanaskan makanan bersantan berulang kali.

Selain itu, panas yang berlebihan juga dapat merusak nutrisi yang terkandung dalam makanan bersantan. Vitamin dan mineral penting dalam makanan dapat rusak akibat proses pemanasan yang berlebihan. Sehingga, konsumsi makanan bersantan yang dipanaskan berulang kali tidak hanya berisiko bagi kesehatan, namun juga dapat mengurangi manfaat nutrisi yang diperoleh dari makanan tersebut.

Untuk menghindari risiko tersebut, sebaiknya makanan bersantan disimpan dengan benar dan dipanaskan hanya satu kali sebelum dikonsumsi. Jika ingin menyimpan makanan bersantan, sebaiknya simpan dalam wadah kedap udara dan simpan di dalam lemari es untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya.

Selain itu, pilihlah minyak kelapa atau minyak sawit yang berkualitas baik untuk mengurangi risiko terbentuknya asam lemak trans saat memasak makanan bersantan. Hindari penggunaan minyak yang telah digunakan berulang kali, karena dapat meningkatkan risiko terbentuknya senyawa berbahaya saat dipanaskan.

Dengan memperhatikan cara memasak dan menyimpan makanan bersantan dengan benar, Anda dapat menikmati hidangan yang lezat tanpa harus khawatir akan risiko kesehatan. Kesehatan adalah investasi terbaik, jadi jangan ragu untuk merawatnya dengan baik melalui pola makan yang sehat dan bergizi. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.