Efek dari “intermiten fasting” terhadap risiko penyakit jantung

Intermittent fasting atau puasa bergantian adalah pola makan yang semakin populer belakangan ini di kalangan masyarakat. Metode ini melibatkan periode waktu makan dan puasa secara bergantian, misalnya hanya makan dalam jendela waktu tertentu dalam sehari. Selain membantu menurunkan berat badan, intermiten fasting juga diklaim memiliki efek positif terhadap kesehatan jantung.

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Amerika Serikat menemukan bahwa intermiten fasting dapat mengurangi faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan resistensi insulin. Dengan memberikan tubuh waktu istirahat dari proses pencernaan, tubuh memiliki kesempatan untuk membersihkan sel-sel yang rusak dan merangsang proses regenerasi.

Selain itu, intermiten fasting juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang membantu mengontrol kadar gula darah dan mencegah terjadinya resistensi insulin yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Dengan mengurangi peradangan dalam tubuh, intermiten fasting juga dapat melindungi arteri dari kerusakan dan plak yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

Namun, penting untuk diingat bahwa intermiten fasting bukanlah metode yang cocok untuk semua orang, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu atau wanita hamil. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mencoba pola makan ini.

Dalam kesimpulannya, intermiten fasting dapat memberikan efek positif terhadap kesehatan jantung dengan mengurangi faktor risiko penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan resistensi insulin. Namun, seperti halnya dengan metode diet lainnya, kunci dari keberhasilan intermiten fasting adalah konsistensi dan disiplin dalam menjalankannya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung kita.